Profil Desa Ngaglik
Ketahui informasi secara rinci Desa Ngaglik mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Ngaglik, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Ulasan mendalam tentang peran vital komunitas petani (HIPPA) dalam mengelola irigasi secara mandiri, potensi pertanian padi, dinamika UMKM, serta data desa terkini yang akurat.
-
Manajemen Irigasi Berbasis Komunitas
Memiliki sistem pengelolaan air yang sangat terorganisir melalui Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), yang menjadi kunci utama keberhasilan pertanian desa.
-
Fondasi Pertanian Padi yang Solid
Merupakan lumbung pangan yang produktif berkat lahan subur dan ketersediaan air yang terjamin, menjadikan pertanian padi sebagai tulang punggung ekonomi utama.
-
Solidaritas Sosial yang Tinggi
Semangat gotong royong dan kebersamaan tidak hanya terwujud dalam pengelolaan irigasi, tetapi juga dalam seluruh aspek kehidupan sosial kemasyarakatan.
Jauh dari hiruk pikuk jalan raya utama, di hamparan sawah yang subur di Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, terletak Desa Ngaglik. Desa ini mungkin tidak menonjol karena produk industri atau wisata, namun menyimpan sebuah kekuatan luar biasa yang menjadi kunci kemakmurannya: sebuah sistem sosial yang solid dalam mengelola sumber daya air. Ngaglik merupakan contoh teladan bagaimana kedaulatan dan kemandirian petani dapat diwujudkan melalui sebuah lembaga komunal yang kuat dan berakar.Kehidupan di Desa Ngaglik berjalan selaras dengan ritme air dan kalender tanam. Di sini, air bukan sekadar sumber daya alam, melainkan aset bersama yang dikelola dengan prinsip keadilan dan gotong royong. Melalui Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), masyarakatnya membuktikan bahwa tantangan terbesar dalam pertanian dapat diatasi dengan kerja bersama. Profil ini akan mengupas tuntas bagaimana Desa Ngaglik, melalui kekuatan komunitasnya, berhasil menjaga perannya sebagai salah satu lumbung pangan andalan di wilayahnya.
Letak Geografis dan Jaringan Sumber Kehidupan
Secara geografis, Desa Ngaglik menempati lahan yang relatif datar dan subur, sebuah kondisi ideal untuk pengembangan pertanian tanaman pangan, khususnya padi sawah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terbaru, luas wilayah Desa Ngaglik tercatat sekitar 84 hektare (Ha). Meskipun tidak terlalu luas, setiap jengkal lahannya dimanfaatkan secara produktif.Fitur geografis paling vital di desa ini bukanlah sungai besar, melainkan jaringan irigasi sekunder dan tersier yang terawat baik dan menjadi urat nadi bagi lahan pertanian. Jaringan inilah yang menjadi fokus utama perhatian dan kerja kolektif warga. Secara administratif, Desa Ngaglik berbatasan dengan beberapa desa lainnya. Di sebelah utara, berbatasan dengan Desa Winongkidul. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Seren. Sementara itu, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Gintungan dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Winonglor.
Demografi, Pemerintahan, dan Visi Kedaulatan Pangan
Menurut data kependudukan tahun 2025, Desa Ngaglik dihuni oleh sekitar 1.680 jiwa. Dengan luas wilayah 0,84 km², maka tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 2.000 jiwa per km². Mayoritas mutlak penduduknya berprofesi sebagai petani, dengan sebagian kecil lainnya bergerak di sektor UMKM dan jasa pendukung pertanian.Pemerintahan Desa Ngaglik, yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan jajarannya, menjalankan fungsi fasilitator dan mitra bagi lembaga-lembaga kemasyarakatan. Pemerintah desa menyadari betul bahwa kekuatan utama desa terletak pada institusi sosialnya. "Pemerintah Desa bersinergi erat dengan lembaga petani seperti HIPPA. Kami percaya bahwa kedaulatan pangan di tingkat desa hanya bisa tercapai melalui pengelolaan sumber daya, terutama air, yang adil, transparan, dan mandiri oleh para petani itu sendiri," ungkap salah satu perwakilan pemerintah desa. Visi ini tercermin dalam alokasi anggaran desa yang seringkali mendukung program-program penguatan kapasitas petani dan pemeliharaan infrastruktur irigasi.
HIPPA: Motor Penggerak di Balik Suburnya Lahan Pertanian
Keistimewaan sesungguhnya dari Desa Ngaglik adalah eksistensi dan peran vital Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA). Lembaga ini bukan sekadar organisasi formal, melainkan motor penggerak utama yang memastikan keberlangsungan dan keadilan dalam pertanian. HIPPA di Desa Ngaglik dikelola secara mandiri oleh, dari, dan untuk petani.Tugas utama HIPPA mencakup beberapa aspek krusial. Pertama, mereka bertanggung jawab atas pembagian dan distribusi air irigasi secara adil ke setiap petak sawah. Jadwal pengairan disusun berdasarkan musyawarah mufakat, memastikan semua petani mendapatkan haknya sesuai dengan kebutuhan dan luasan lahan. Kedua, HIPPA secara rutin mengorganisir kegiatan gotong royong untuk membersihkan dan memperbaiki saluran irigasi, mulai dari membersihkan sedimen dan gulma hingga menambal tanggul yang bocor.Ketiga, lembaga ini berfungsi sebagai mediator jika terjadi perselisihan terkait air antar petani, menyelesaikannya secara kekeluargaan berdasarkan aturan yang telah disepakati bersama. Iuran anggota yang dikelola secara transparan digunakan untuk biaya operasional dan perbaikan ringan. Keberadaan HIPPA yang kuat inilah yang menjadi resep utama mengapa lahan pertanian di Ngaglik selalu subur dan produktif, bahkan saat desa lain mungkin menghadapi masalah kekeringan atau konflik air.
Pertanian Padi sebagai Tulang Punggung Ekonomi
Berkat manajemen air yang unggul, sektor pertanian padi menjadi tulang punggung ekonomi yang sangat kokoh bagi Desa Ngaglik. Para petani dapat menerapkan pola tanam padi secara intensif, seringkali mencapai tiga kali panen dalam setahun (Padi-Padi-Palawija). Produktivitas gabah per hektare di desa ini tergolong tinggi untuk skala kabupaten.Hasil panen tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan seluruh warga desa, tetapi juga menghasilkan surplus yang signifikan untuk dijual ke pasar. Pendapatan dari penjualan gabah menjadi sumber penghasilan utama yang menopang kehidupan ekonomi, biaya pendidikan anak, dan investasi lainnya. Selain padi, di musim tanam ketiga, petani biasanya menanam palawija seperti jagung atau kedelai untuk memutus siklus hama dan menjaga kesehatan tanah.
Geliat UMKM: Kreativitas dalam Mengolah Hasil Bumi
Meskipun ekonomi didominasi oleh pertanian padi, semangat kewirausahaan tetap tumbuh di Desa Ngaglik. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hadir sebagai sumber pendapatan tambahan dan menjadi wadah kreativitas warga, khususnya kaum ibu. Sebagian besar UMKM bergerak di bidang pengolahan makanan berbasis hasil pertanian.Berbagai jenis jajanan pasar, kue basah, dan makanan ringan tradisional diproduksi secara rumahan setiap hari untuk dijual ke pasar kecamatan atau dititipkan di warung-warung. Beberapa warga juga memproduksi tempe dan tahu untuk memenuhi kebutuhan protein lokal. Geliat UMKM ini menunjukkan bahwa masyarakat Ngaglik tidak hanya piawai di sawah, tetapi juga terampil di dapur, menciptakan diversifikasi ekonomi yang memperkuat ketahanan finansial keluarga.
Solidaritas Sosial sebagai Perekat Komunitas
Semangat kerja sama yang terlembagakan dalam HIPPA juga tercermin dalam kehidupan sosial Desa Ngaglik secara keseluruhan. Solidaritas dan gotong royong merupakan nilai yang dijunjung tinggi dan dipraktikkan dalam berbagai aspek. Ketika ada warga yang sedang membangun rumah, menggelar hajatan, atau tertimpa musibah, tetangga dan kerabat akan datang membantu secara sukarela tanpa diminta.Kegiatan keagamaan, seperti pengajian dan perayaan hari besar Islam, selalu dihadiri oleh seluruh warga dan menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi. Organisasi kemasyarakatan lainnya seperti PKK, Karang Taruna, dan kelompok tani juga berjalan aktif, menyelenggarakan berbagai program yang bermanfaat bagi anggotanya dan lingkungan. Solidaritas sosial yang kuat inilah yang membuat Desa Ngaglik menjadi tempat tinggal yang tenteram dan harmonis.
Infrastruktur dan Sarana Penunjang Desa Agraris
Pembangunan infrastruktur di Desa Ngaglik difokuskan untuk menunjang sektor pertanian dan kelancaran kehidupan warga. Prioritas utama adalah pemeliharaan jaringan irigasi, termasuk pintu-pintu air dan saluran pembagi. Selain itu, jalan usaha tani juga terus ditingkatkan kualitasnya untuk mempermudah pengangkutan sarana produksi dan hasil panen.Infrastruktur dasar lainnya seperti jalan desa, jaringan listrik, dan akses air bersih telah tersedia dengan baik. Fasilitas publik seperti sekolah dasar, masjid, dan posyandu juga terawat dan berfungsi optimal untuk melayani kebutuhan esensial masyarakat.
Proyeksi Masa Depan: Modernisasi Pertanian Berbasis Komunitas
Desa Ngaglik memiliki masa depan yang cerah dengan modal sosial yang tak ternilai. Tantangan ke depan adalah bagaimana mengawinkan kekuatan komunal ini dengan teknologi dan inovasi pertanian modern. Modernisasi bukan berarti meninggalkan tradisi gotong royong, melainkan memperkuatnya dengan alat dan pengetahuan baru.Beberapa arah pengembangan potensial antara lain adalah pengenalan teknik irigasi tetes untuk tanaman palawija guna efisiensi air, adopsi varietas padi unggul yang lebih tahan hama, serta penggunaan pupuk organik yang diolah secara komunal. HIPPA dapat bertransformasi menjadi koperasi petani modern yang tidak hanya mengelola air, tetapi juga mengelola pascapanen, seperti pengadaan mesin penggilingan padi kolektif atau membangun gudang penyimpanan gabah (lumbung desa modern).Dengan terus merawat semangat kebersamaan sebagai fondasi utamanya, Desa Ngaglik berpotensi besar untuk menjadi desa percontohan dalam hal manajemen pertanian berbasis komunitas yang modern, mandiri, dan menyejahterakan.